Gabung organisasi di kampus, wajib gak sih?

  1. Home
  2. Self Development
  3. Article detail
Gabung organisasi di kampus, wajib gak sih?

Halo, namaku Febriyanti Eryana Putri mahasiswa semester 6 Universitas Singaperbangsa Karawang. Salah satu hal yang dulu paling aku takutkan dari perkuliahan adalah anak anak organisasi. Stigma kalau anak organisasi adalah mahasiswa mahasiswa yang Cuma mentingin relasi daripada kegiatan akademik agaknya sangat melekat di kepalaku. Begitupun mungkin yang tertanam di kepala kita karena maraknya film film indonesia yang menggambarkan betapa kejamnya masa orientasi mahasiswa baru oleh kakak tingkat yang sangat senioritas. Dulu, aku berfikir “apakah organisasi membentuk kita jadi senioritas? Apakah organisasi ini sebenarnya Cuma keren kerenan aja supaya ga malu malu banget kalo nilai kita anjlok”. Nyatanya, memang banyak mahasiswa yang tergabung ke organisasi dan mengganggu aktivitas akademiknya. Salah satu konten di tiktok yang pernah kutonton, memberi testimoni bahwa teman sekelasnya yang bergabung ke organisasi adalah mahasiswa yang mereka sebut “beban” karena hanya aktif di kelas tanpa pernah bergabung dalam kegiatan kerja kelompok.

Aku pribadi tadinya enggan mengikuti organisasi di perkuliahan, aku sangat pasif dengan kegiatan diluar kelas hingga semster 3. Di semester 4, aku baru menyadari bahwa tidak ada salahnya mencoba bergabung ke dalam 1 organisasi dulu. Tentang bagaimana organisasi itu membentukku dan bagaimana aku dimata teman temanku nantinya, bisa diatasi selama aku mampu mempertanggung jawabkan keputusanku. Akhirnya aku memutuskan untuk tergabung dalam suatu organisasi di lingkup universitas bernama Forum Mahasiswa Bidikmisi dan KIP Kuliah Universitas Singaperbangsa Karawang atau disebut FORMADIKIP UNSIKA.

Setelah tergabung di organisasi ini, aku membuang jauh jauh rasa takutku terhadap organisasi. Aku juga tidak lagi berfikir bahwa semua organisasi dapat membentuk seseorang menjadi senioritas dan tidak bertanggung jawab. Formadikip justru memberiku banyak pelajaran berharga. Lain kali, aku akan ceritakan seseru apa pengalamanku di FORMADIKIP UNSIKA.

Saat tergabung di organisasi ini, aku mengikuti banyak kelas yang difasilitasi oleh organisasi diantaranya : kelas keorganisasian, pelajaran kebirokrasian, kelas critical thinking & problem solving, kelas desain, kelas kesekretariatan, pelatihan karya tulis ilmiah dan masih banyak lagi. Itu baru kelas kelas teoritis yang diajarkan, belum pelajaran pelajaran yang aku dapatlan dilapangan seperti ilmu menjadi panitia, leadership dan making decision.

Di formadikip, aku menjabat sebagai sekretaris departemen. Sebagai seseorang yang belum memiliki pengalaman sebagai sekretaris dimanapun, aku seringkali kewalahan. Ditambah harus membagi tugas antara organisasi dan tugas tugas kuliah. Tapi tebak apa? Aku mampu melwati semua itu. Aku bahkan tetap mampu mengerjakan tugas kelompok sendirian. Meski tergabung ke organisasi, aku tetap mampu mempertahankan IPK-ku. Hal ini dikarenakan sebanyak apapun tugas yang aku dapatkan, formadikip tidak pernah memberiku tekanan. Meski tergabung ke organisasi, aku tahu betul bahwa prioritas utamaku berkuliah adalah belajar untuk mencari ilmu termasuk mengerjakan tugas tugas kuliah. Bahkan jika aku dihadapkan antara mengerjakan tugas kuliah atau mengerjakan tugas organisasi. Untungnya, aku tergabung di organisasi yang sangat memahami bahwa organisasi bukanlah prioritas utama. Biasanya mereka (para SC/Senior organisasi), memberikan keringanan berupa sedikit bantuan ataupun tenggat tugas yang diperpanjang.

Tentu saja tidak semua organisasi seramah FORMADIKIP UNSIKA. Beberapa temanku ada yang mengeluh tentang betapa organisasinya sangat menjunjung tinggi senioritas dan memiliki birokarsi yang tidak jelas kemana alurnya.

Jadi, apakah bergabung ke organisasi kampus wajibb atau tidak? Semuanya kembali ke dirimu sendiri. Pastikan kamu rmempelajari budaya di organisasi itu dengan bertanya pada teman temanmu yang pernah tergabung kesana. Lihat para pengurus organisasinya apakah kamu rasa kamu mampu seperti itu atau tidak. Dan tanyakan pada dirimu apakah kamu mampu bertanggung jawab nantinya atau tidak. Ada banyak cara untuk mengetahui apakah lingkungan organisasi yang ingin kamu masuki memiliki lingkungan yang sehat atau tidak. Semua pilihan ada ditanganmu.

Lain kali, aku akan ceritakan seseru apa pengalamanku di FORMADIKIP UNSIKA.

Leave Your Comment