
Membayangkan perjalanan menuju kepemimpinan seringkali seperti merencanakan petualangan tanpa peta, di mana hati terkadang menjadi kompas yang memandu langkah-langkah kita. Kini saya telah menemukan kompas pemandu, kompas yang disebut Ars dirigendi corde, seni memimpin dengan hati. Capaian saya saat ini sebagai Head of Region Novo Club, yang memberdayakan dan memimpin lebih dari 35.000 mahasiswa Indonesia, adalah hasil tuntunan dari kompas ini.
Ars Dirigendi Corde: Seni Memimpin dengan Hati
Seiring waktu, saya menyadari bahwa kepemimpinan yang baik bukan hanya tentang membuat keputusan strategis atau mencapai tujuan tertentu, tetapi lebih dari itu. Kepemimpinan sejati berkaitan erat dengan kemampuan untuk menghubungkan diri dengan orang-orang di sekitar kita, memahami mereka, dan memberdayakan mereka untuk mencapai potensi penuh mereka.
Ars Dirigendi Corde mengajarkan saya bahwa hati adalah kunci utama dalam memimpin. Bukan sekadar hati sebagai organ fisik, tetapi hati sebagai pusat emosi, empati, dan kebijaksanaan. Ketika saya belajar mendengarkan dengan hati, saya dapat memahami kebutuhan, aspirasi, dan kekhawatiran orang-orang di sekitar saya. Ini membantu saya membangun hubungan yang kuat dan saling mendukung.
Sebagai Head of Region di Novo Club, saya menyadari bahwa memimpin dengan hati membawa dampak positif yang mendalam. Saya tidak hanya menjadi sosok otoritas, tetapi juga teman dan mentor bagi setiap anggota tim. Melalui Ars Dirigendi Corde, saya belajar untuk tidak hanya fokus pada pencapaian angka dan target, tetapi juga pada pertumbuhan pribadi dan profesional setiap individu yang saya pimpin.
Saya merasa bangga melihat bagaimana keberhasilan kolektif tim salah satunya pengalaman saat tim yang saya pimpin memperoleh nominasi Best Group Project dari 350+ proyek komunitas dari seluruh Indonesia by Novo Club. Kami tidak hanya meraih pencapaian yang luar biasa, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan kreativitas, inovasi, dan kolaborasi.
Dengan menginternalisasi Ars Dirigendi Corde dalam gaya kepemimpinan, saya merasa yakin bahwa kita bisa mencapai lebih dari yang kita kira mungkin. Kepemimpinan dengan hati bukanlah kelemahan, tetapi kekuatan yang memotivasi dan menggerakkan orang-orang untuk mencapai potensi terbaik mereka. Inilah kunci untuk membangun tim yang tangguh dan harmonis.
Leave Your Comment