First Step to be Positive!

  1. Home
  2. Self Development
  3. Article detail
First Step to be Positive!

Menelaah peran salam dalam dinamika sosial telah memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai dampaknya yang luar biasa. Tanggal 21 November, yang sekarang dikenal sebagai Hari Halo Sedunia, diciptakan selama Perang Yom Kippur pada tahun 1973 melalui upaya unik McCormack bersaudara. Lulusan universitas terkemuka Brian dan Michael McCormack meluncurkan Kampanye Halo sebagai tanggapan kreatif terhadap ketegangan perang, mengumpulkan uang untuk perangko dan menyebarkan pesan perdamaian dunia.
Dari perspektif psikologi sosial, teori penerimaan sosial Baumeister dan Leary menekankan bahwa sapaan positif berperan penting dalam memuaskan kebutuhan psikologis masyarakat akan penerimaan sosial.
Sapaan dalam konteks agama juga mempunyai makna yang dalam dalam Islam, dimana salam tidak hanya sekedar ucapan sehari-hari saja, namun juga merupakan doa perdamaian dan cinta kasih. Ajaran Nabi yang menekankan pentingnya menebar kedamaian dan cinta kasih melalui salam menjadi landasan filosofis bahwa setiap ungkapan salam lebih dari sekedar kata-kata. Ini adalah jembatan menuju hubungan yang harmonis dan penuh kasih. Dalam bidang keilmuan ini, salam digunakan sebagai media untuk meningkatkan kesadaran dan mengoptimalkan interaksi sosial.
Dalam kaitan ini, perhatian juga tertuju pada ayat Al-Qur’an (Al-Anam: 54) yang di dalamnya Allah memperkenalkan istilah “salaam” sebagai salah satu bentuk salam, termasuk salam dan doa rahmat. Ayat ini memberikan landasan spiritual dan menekankan bahwa memberi salam bukan sekedar tindakan sosial, namun juga sarana menjalin hubungan yang mendalam dengan bimbingan dan kasih sayang Tuhan Yang Maha Esa.
Mempraktikkan konsep sapaan positif akan menciptakan dasar suasana yang lebih bersahabat dan nyaman. Terinspirasi oleh konsep “halo” dari McCormack bersaudara, membiasakan diri menyapa secara teratur adalah langkah pertama untuk menciptakan suasana sosial yang lebih positif.
Oleh karena itu, penerapan konsep keilmuan sapaan positif tidak hanya sekedar sebagai unsur etika sosial, namun juga sebagai alat untuk menciptakan perubahan positif dalam dinamika sosial sehari-hari. Melalui pendekatan ini, salam menjadi lebih dari sekedar kata-kata, namun menjadi doa dan langkah menuju perdamaian yang lebih besar.

source gambar:bobo.id

Leave Your Comment