Gagal dan Bangkit

  1. Home
  2. Inspiring Story
  3. Article detail

Gagal, Kalah, Penipu, itu tiga hal yang sering aku dapatkan ketika berhenti kuliah, awalnya orang tua dan keluarga besar sudah menaruh harapan kepada aku yang dapat SMA favorit di Kota Serang, mendapatkan kelas unggulan disana ternyata menjadi beban bagiku, perbedaan ekonomi menjadi salah satu faktor, ketika setiap orang belajar dan les tambahan di luar sekolah, sedangkan aku membeli buku bekas sambil bekerja. Pada 2019, Harapan menjadi kenyataan ketika aku dinyatakan diterima di salah satu universitas negeri. Saat itu semua orang membanggakan aku, tetapi yang aku pikirkan saat itu cara bertahan hidup di kota orang, sehingga aku harus kuliah sambil bekerja di salah satu hotel. Ketika itu wabah covid menyerang dan terpaksa berhenti bekerja. Ayah yang bekerja karyawan kontrak terpaksa berhenti setahun bekerja dan sulit untuk menghidupi kelima anaknya. Saat itu aku memutuskan kuliah untuk membantu mencari penghasilan demi makan sehari-hari. Hinaan dan cacian banyak yang aku terima dari keluarga besar dan tetangga sekitar. Selama masa pandemi covid 19, aku hanya memikirkan keluarga untuk bertahan hidup. Ketika 2021, aku memberanikan kuliah lagi, dan aku mendapatkannya di jurusan teknik metalurgi UNTIRTA. Karena merasa tertinggal oleh teman-temanku, aku mencoba berbagai beasiswa, organisasi, dan kerja sampingan menjadi ojek online. Bangkit semangatku ketika diterima sebagai penerima beasiswa oleh PT PARAGON pada awal semester 3, dan untuk kedua kalinya menjadi penerima beasiswa INSTARTER pada awal semester 5. Usaha serta doa menjadi kunci dari semua hal yang aku dapatkan selama ini. Semua yang hilang kini aku mulai mendapatkannya lagi, pertemanan, relasi, pola pikir, serta semangat menjadi yang terbaik. Sekarang aku sudah semakin dewasa dengan tidak memikirkan omongan negatif orang lain, percaya proses, dan berbuat baik pada setiap orang yang aku temui. Tuhan mampu mengubah seseorang, jika orang itu mau berubah. keep going.

Leave Your Comment