Limbah Cair Pembuatan Tepung Tapioka Cemari Sungai Bahkan Laut

  1. Home
  2. Uncategorized
  3. Article detail
Limbah Cair Pembuatan Tepung Tapioka Cemari Sungai Bahkan Laut

Indonesia adalah negara yang kaya dalam hal agrikultur. Kekayaan agrikultur ini
memungkinkan berkembangnnya industri yang bergerak dibidang agrikultur dengan peluang
yang besar. Salah satunya industri tepung tapioka, industri ini mengolah singkong atau umbi
kayu hingga didapatkan pati yang kemudian dikeringkan untuk menjadi tepung. Tepung pati
singkong inilah yang biasa kita kenal dengan tepung tapioka. Salah satu contoh lahan singkong
terbesar terdapat di Kabupaten Pati dengan luas lahan 15.319 ha atau 25,83% dari total lahan
kecamatan tersebut. Dalam proses produksinya kebanyakan industri ini membuang limbah cair
yang dihasilkan langsung ke sungai tanpa melalui pengolahan sebelumnya. Hal ini tentunya
akan berdampak buruk bagi lingkungan sekitarnya. Untuk mengolah 1 ton umbi kayu
diperlukan air 6 – 9 m3
(Damayanti et al., 2021), hal ini berarti industri ini membutuhkan
sumber daya air dalam jumlah yang besar. Air limbah hasil pemrosesan tepung ini seringkali
tidak diolah sebelum dibuang ke Sungai sehingga menyebabkan pencemaran. Bahkan di Desa
Bulu Manis Kidul air laut sekitar juga tercemar limbah ini. Air hasil pencucian dan penggilingan
tepung tapioka ini mengandung bahan organik tinggi berupa pati singkong yang terbawa aliran
air. Dampak pencemaran limbah tapioka adalah tingginya kadar TSS, COD, BOD, dengan pH
yang rendah serta sedikit kandungan sianida yang meracuni biota sekitar sungai, terutama
Sungai dengan bidang pertambakan yang berakibat pada matinya hewan ditambak. Selain itu
juga dapat meningkatkan penyakit kulit pada masyarakat dan menimbulkan bau tidak sedap
serta tempat berkembangnya mikroba patologi. Menurut Damayanti et al., 2021, terdapat
beberapa cara untuk menanggulangi limbah cair tapioka ini yaitu dengan pengolahan terlebih
dahulu sebelum dibuang ke sungai. Ada beberapa cara diantaranya membran ultrafiltrasi, sistem
ABR (Anaerobic Baffled Reactor), sistem UAF (Upflow Anaerobic Filter), fotokatalis,
fitoremediasi dan Sequencing Batch Reactor (SBR).
Studi Literatur
Damayanti, H. O., Husna, M., & Harwanto, D. (2021). Limbah Cair Tapioka, Pencemaran,
dan Teknik Pengolahannya. Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan Dan
IPTEK, 17(1), 73–84. https://doi.org/10.33658/jl.v17i1.222
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211005102454-20-703466/warga-karawangngalengis-pabrik-tapioka-ditutup-sementara
https://www.newspatroli.com/jawa-timur/bau-limbah-pabrik-tepung-tapioka-di-tajug-simandikeluhkan-warga-beberapa-desa/

Leave Your Comment