Release Your Insecurities: The Impact of People’s Treatment on Self-confidence

  1. Home
  2. Inspiring Story
  3. Article detail
Release Your Insecurities: The Impact of People’s Treatment on Self-confidence

Pernah nggak sih temen-temen merasa rendah diri dan benar-benar nggak pede, bahkan dalam konteks apapun? Menurut temen-temen, seberapa besar dampak perlakuan dan perkataan orang, terutama orang-orang di sekitar kita terhadap kepercayaan diri kita? Nah, mungkin aku sedikit cerita yaa, temen-temen!

Jadi, dulu waktu masa-masa akhir SD-SMP aku suuuperr nggak pede. Wah dini banget yaa insecurities-nya? HAHAHAHAH. Dulu, memasuki masa puber, jerawat hormonalku banyak bermunculan, dan pada saat itu dimulai ketika aku kelas 5 SD. Disaat teman-temanku masih super baby face, aku harus mengalami banyak jerawat di wajahku. Pada awalnya aku bodo amat, karena pada saat itu memang aku tidak terlalu memikirkan penampilan. Namun, perkataan dan perlakuan orang sekitar yang benar-benar membuatku menyadari kalau jerawat adalah “bukan hal yang normal” di masyarakat sekitarku. Pernah sekali ketika aku mengaji di masjid di daerah rumahku, temanku mengamatiku agak lama dan tiba-tiba nyeletuk, “Eh jerawatmu kok ada 30?” ucapnya ditengah kondisi aku sedang berkumpul dengan teman-teman yang lain. Sontak saat itu semua pandangan teman-temanku langsung mengarah padaku dan ikut mengamatiku. Saat itu rasanya aku benar-benar malu, ingin menangis, dan ingin pulang saat itu juga. Aku juga dulu waktu SD sempat dipindah dari kelas A ke kelas B dan pada saat itu aku benar-benar tidak memiliki teman dan sering disindir oleh teman kelas yang baru karena memang anak yang tukar kelas denganku jauh lebih cantik, HAHAHAHA pertemanan SD memang super toxic ya ternyata.

Lanjut ketika aku SMP, jerawatku justru semakin parah. Aku benar-benar merasa tidak percaya diri dan takut untuk mengeksplor diriku sendiri. Perkataan ataupun tindakan orang-orang disekitarku sangat-sangat mempengaruhiku saat itu. Jujur kalau diingat, aku kasihan dengan aku di saat itu. Ucapan-ucapan mereka memang tidak terlalu aku pikirkan karena lama-lama aku cukup terbiasa, namun tetap saja itu membuatku rendah diri. Pernah sekali saat aku berpapasan dengan bapak-bapak tidak dikenal, tiba-tiba beliau berkata, “Anak perempuan kok jerawatan, mana hitam lagi,” ucapnya enteng. Pernah juga pamanku sendiri, PAMANKU SENDIRI YA INI, tiba-tiba berkata, “Mukamu sama mukaku jauh lebih halus mukaku,” aku ngerasa kayaa, HADEEEHHHHH. Bukannya aku nggak peduli dengan penampilan atau apa ya, aku juga berusaha keras untuk sembuh. Dengan minum obat, pakai salep, atau bahkan pakai cara tradisional seperti pakai jeruk nipis, tomat, dll. Namun kalau memang belum saatnya sembuh ya bagaimana lagi. Perkataan dan perlakuan orang-orang disekitarku benar-benar membekas dan turut berkontribusi besar terhadap pribadiku yang jadi pendiam, takut untuk berinteraksi dengan orang lain, tidak suka di keramaian, atau hanya sekadar jalan-jalan. Aku rasa, masa SMP ku benar-benar suram dan terasa berat. Setiap harinya aku hanya berangkat sekolah, jajan di koperasi, masuk kelas lagi, kemudian pulang. Benar-benar flat.

Namun, alhamdulillah, Allah memberiku kesembuhan saat aku menginjak SMA. Walau jerawatku tidak hilang 100%, namun sudah jauhhhh mendingan daripada sebelumnya. Aku superr senang saat itu, terutama karena proses itu terjadi ketika aku liburan, sehingga aku sangat excited untuk masuk SMA. Saat itu rasanya benar-benar seperti terlahir kembali, ibaratnya kaya “aku yang dulu bukanlah yang sekarang,” HAHAHAHAHA. Tapi seriusss, saat itu aku benar-benar merasakan perubahan yang luar biasa, terutama dari internal diriku sendiri. Aku jadi sering foto selfie, take video random, ataupun memakai bedak. Kalau dulu, boro-boro selfie, berkaca saja aku kadang malas dan merasa tertekan. Kadang-kadang aku sampai merasa tidak nyangka dan berpikir “Serius setelah ini kehidupanku kaya orang-orang normal?”.

Masa masuk SMA ku benar-benar rasanya aku seperti orang yang baru dan berbeda. Aku merasa full percaya diri dan siap untuk mengeksplor masa-masa yang aku tidak rasakan ketika SMP dulu. Aku jadi berani reach out teman lebih banyak, lebih banyak bicara dan berinteraksi, bahkan saat itu aku jadi wakil ketua kelas. Walau terdengar sepele, itu benar-benar berharga bagiku, karena dulunya aku yang sering direndahkan dan sama sekali tidak dilirik untuk diberikan amanah, tiba-tiba diberi amanah oleh teman sekelasku. AKU SUPERR BAHAGIA SAAT ITU. Aku juga eksplor banyak hal di SMA. Alhamdulillah saat itu aku keterima OSIS dan Rohis sekaligus dan pada tahun kedua aku diamanahi sebagai koordinator bidang di kedua organisasi tersebut. Aku juga mencoba banyak hal lain, seperti ikut KIR dan membuat project KIR, mulai mencoba berbisnis dengan temanku, mengikuti olimpiade, dan banyak mencoba lomba-lomba. Bagiku, ini semua adalah progres luar biasa besar karena sebelumnya aku bahkan tidak bisa membayangkan semua ini bisa aku lakukan. Aku yang dulunya sama sekali tidak percaya diri jadi bisa mencoba banyak hal dan jadi cukup dikenal di SMA. Saat itu, aku sangat bangga dengan diriku.

Masuk perkuliahan, aku masih memiliki semangat, rasa ingin tahu, dan rasa percaya diri yang sama dengan ketika aku SMA. Aku selalu mencari dan mencoba peluang yang ada. Beberapa kesempatan aku diamanahi menjadi kepala departemen, ketua pelaksana, maupun kepala divisi. Aku juga melatih public speaking dengan mencoba menjadi MC dan moderator di acara-acara kampus. Aku juga merintis bisnis kecil dengan teman-temanku dan mencoba mengikuti lomba, walau hasilnya masih perlu terus diasah. Selain itu, aku juga mulai merambah ke project dosen dan mencoba internship. Hingga saat ini pun terus menata diri dan terus belajar untuk menjadi lebih baik.

Finally selesai ceritanya, guys! Ehehehe, ternyata lumayan panjang juga yaa! Dari ceritaku, aku merasa bahwa perlakuan dan perkataan seseorang benar-benar akan mempengaruhi rasa percaya diri. Terutama pada hal yang sebenarnya kita usahakan mati-matian namun belum berhasil, ditambah dengan omongan orang yang kurang baik akan membuat kita semakin merasa terpuruk. Mulai sekarang, kita harus menjaga lisan dan perilaku kita ya! Dan untuk teman-teman yang saat ini masih berjuan untuk bangkit dari sesuatu, semangat yaa! Terus berusaha dan jangan dengarkan kata orang!! Keep shining guys!!

Leave Your Comment